Kawat bronjong memiliki beberapa fungsi penting di Sulawesi Tenggara, antara lain:
Penguatan dan perlindungan erosi tanah: Kawat bronjong digunakan untuk memperkuat lereng tanah yang rawan longsor dan erosi. Dengan memasang kawat bronjong, tanah akan lebih stabil dan terhindar dari erosi yang dapat merusak lingkungan.
Pengendalian aliran sungai: Kawat bronjong juga berfungsi untuk mengendalikan aliran sungai. Dengan memasang kawat bronjong di sepanjang sungai, aliran air dapat terarah dengan baik, mengurangi kemungkinan banjir dan kerusakan akibat erosi.
Rehabilitasi ekosistem terumbu karang: Sulawesi Tenggara terkenal dengan keindahan terumbu karangnya. Kawat bronjong digunakan dalam proyek rehabilitasi terumbu karang untuk memperkuat dan melindungi terumbu karang yang rusak atau terancam.
Penahan abrasi pantai: Pantai di Sulawesi Tenggara rentan terhadap abrasi akibat gelombang laut. Kawat bronjong dipasang sebagai penahan abrasi, membantu menjaga kestabilan garis pantai dan melindungi pemukiman serta infrastruktur pesisir.
Pengendalian sedimentasi: Sedimentasi merupakan masalah umum di sungai dan pantai. Dengan memasang kawat bronjong, sedimentasi dapat dikendalikan dan sedimen tidak akan mengendap di area yang tidak diinginkan.
Fungsi-fungsi tersebut menjadikan kawat bronjong sebagai solusi efektif dalam pengelolaan lingkungan dan perlindungan pesisir di Sulawesi Tenggara.
Ada 17 kecamatan di Sulawesi Tenggara, antara lain:
Kecamatan Abeli Kecamatan Kendari Kecamatan Kendari Barat Kecamatan Kendari Selatan Kecamatan Kendari Timur Kecamatan Kendari Utara Kecamatan Kadia Kecamatan Poasia Kecamatan Kendari Kota Kecamatan Baruga Kecamatan Wua-Wua Kecamatan Mandonga Kecamatan Puuwatu Kecamatan Poasia Selatan Kecamatan Poasia Timur Kecamatan Kendari Lama Kecamatan Sampara